Mengenai Saya

Foto saya
Saya Itu Sebenarnya Siapa Sich????
Hendrix_xp. Diberdayakan oleh Blogger.

Pages

Our Partners

Resources

Bookmarks

RSS

Cara Pengambilan Darah Kapiler


Pengambilan darah kapiler, atau agar lebih jelasnya pengambilan darah pada ujung jari tengah pada pasien. Ini sedikit ilmu yang sudah saya kuasaia mungkin Anda juga ingin mengetahui cara-caranya. Sampling darah kapiler ini bisa untuk pemeriksaan : HB (hemogloblin), Jumlah Sel, Mikro Ht, Golongan darah, Malaria (dibuat preparat darah). Langsung saja ke prosedur kerjannya.


Alat dan bahanya : Lancet steril, kapasa, dan Alkohol 70%.


  1. Mease jari tangan, yang bisa digunakan adalah 3 jari tengah karena ada selaputnya.
  2. Jari yang akan di tusuk di usap dengan alkohol 70%
  3. Gunakan lancet yang steril.
  4. Tusuk jari yang sudah di beri alkohol
  5. Buang 3 tetesan pertama
  6. Segera gunakan pemeriksaan karena mudah membeku
  7. Usap jari dengan kapas pada bekas tusukan tadi.
Nah.. semoga bermanfaat!


Read more : Cara Pengambilan Darah Kapiler | Blog Sodiyc & Acun http://www.sodiycxacun.web.id/2011/01/cara-pengambilan-darah-kapiler.html#ixzz1bicL1HJg
Under Creative Commons License: Attribution Share Alike

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Obat


PEMBERIAN OBAT
NAMA OBAT
• Nama KIMIA = memberi gambaran pasti komposisi obat, ex asetil salisilat dikenal sbg aspirin
• Nama GENERIK = diberikan oleh pabrik pertama kali diproduksi sblm mdpt izin dari FDA. Ex Aspirin
• Nama dagang, merk, pabrik = nama yg digunakan pabrik utk memasarkan obat. Ex aspirin dikenal dg nama dagang Bufferin.

KLASIFIKASI
• Analgetik
• Anti piretik
• Anti inflamasi
• Anti biotik
Adakalanya sebuah obat dpt memiliki klasifikasi lebih dari satu, ex aspirin (analgetik, antipiretik, anti inflamasi)
Setiap gol obat memiliki implikasi keperawatan utk pemberian & pemantauan yg tepat. Ex gol diuretik, memberikan implikasi keperawatan :
1. Memantau input & output cairan
2. Menimbang BB tiap hari
3. Mengkaji adanya edema
4. Memantau kadar elektrolit serum
BENTUK OBAT
• KAPLET = dosis padat, bentuk spt kapsul & bersalut, shg mudah ditelan
• KAPSUL = dosis padat, bentuk bubuk, cairan atau minyak, dibungkus selongsong gelatin
• ELIKSIR = cairan jernih berisi air/alkohol, ditambah pemanis
• EKSTRAK = bentuk pekat
• GLISERIT = dikombinasi dg gliserin + 50%, utk penggunaan luar
• LINIMENT = obat gosok, dioles di kulit
• SALEP = semisolid (Agak padat)
• PASTA = semisolid, lebih kental, kaku, diabsorbsi kulit lebih lambat drpd salep
• LARUTAN = cairan (per oral, parenteral)
• SUPOSITORIA = dosis padat dicampur gelatin, bentuk peluru, meleleh saat mencapai suhu tubuh
• SUSPENSI = partikel obat yg dibelah smp halus & larut dlm media cair
• SYRUP = obat larut dlm gula pekat, mengandung perasa membuat terasa lebih enak
• TABLET = dosis bubuk dikompresi dlm cakram atau silinder yg keras
SIFAT KERJA OBAT
FARMAKOKINETIK = ilmu ttg cara obat masuk ke dalam tubuh, mencapai tempat kerjanya, dimetabolisme, dan keluar dari tubuh.
RUTE PEMBERIAN OBAT
• RUTE ORAL
• RUTE PARENTERAL
• PEMBERIAN TOPIKAL
• INHALASI
• INTRAOKULER
RUTE ORAL
• Pemberian per oral = paling mudah & paling umum digunakan. Diberikan via mulut & ditelan.
• Pemberian sub lingual = dibawah lidah, langsung larut (nitrogliserin)
• Pemberian BUKAL = menempatkan obat padat di memban mukosa pipi sampai obat larut, tdk dikunyah / ditelan
RUTE PARENTERAL
• SC = sub kutan = injeksi ke dlm jaringan tepat di bawah lapisan dermis kulit
• ID = intra dermal = injeksi ke dlm dermis tepat di bawah eidermis
• IM = intra muskular = injeksi ke dlm otot tubuh
• IV = intra vena = suntikan ke dalam vena
Pemberian obat parenetral lainnya …
• EPIDURAL
• INTRATEKAL
• INTRASEOSA
• INTRAPERITONEAL
• INTRAPLEURA
• INTRAARTERI
EPIDURAL
• Obat diberikan dlm ruang epidural via kateter yg telah dipasang, ex jalan analgesik post op.
• Perawat yg telah mendpt pelatihan khusus dpt memberikan obat dlm bentuk bolus
INTRATEKAL
• Diberikan melalui sebuah kateter yg telah dipasang dlm ruang subaraknoid atau ke dlm salah satu ventrikel otak
• Biasanya dlm waktu jangka panjang melalui pembedahan
INTRASEOSA
• Memasukan obat langsung ke sumsum tulang
• Paling sering pd bayi, anak – anak dimana akses pembuluh darahnya buruk
• Digunakan pd kondisi darurat
• Dokter menginsersi jarum intraseosa ke dlm tulang, biasanya ke tibia, shg perawat dpt memberikan obat
INTRAPERITONEAL
• Obat diberikan dlm rongga peritonium
• Ex kemoterapi, antibiotik
INTRAPLEURA
• Obat diberikan melalui dinding dada, ke ruang pleura
• Ex kemoterapi, pleuradesis (memasukan obat utk mengatasi efusif pleura)
INTRA ARTERI
• OBAT dimasukkan ke dlm arteri
• Ex infus arteri pada arteri yg mengalami pembekuan
PEMBERIAN OBAT
• BENAR OBAT
• BENAR DOSIS
• BENAR KLIEN
• BENAR RUTE
• BENAR WAKTU
PEDOMAN PEMBERIAN & KONTROL NARKOTIK YG AMAN
1. Simpan semua narkotik di dlm lemari atau kotak yg aman & terkunci
2. Perawat bertanggungjwb membawa perangkat kunci
3. Pada pergantian jdwl dinas, cek jumlah obat bersama perawat yg akan jaga
4. Bila perhitungan jumlah narkotik tdk sesuai, LAPORKAN !
5. Gunakan catatan inventarisasi khusus tiap kali narkotik dikeluarkan
6. Catatan digunakan utk mendokumentasikan nama klien, tgl, waktu pemberian, nama & dosis obat serta ttd perawat yg mengeluarkan obat
7. Format menjelaskan perhitungan akurat narkotik yg digunakan & sisanya
8. Jika zat terkontrol yg diberikan hya satu bagian dr dosis yg ditetapkan, perawat kedua hrs menyaksikan pembuangan bagian narkotik yg tdk digunakan & mencatatnya dlm format pencatatan.
• EFEK TERAPETIK = respon fisiologis obat yg diharapkan atau yg diperkirakan timbul.
• EFEK SAMPING = sebuah obat diperkirakan akan menimbulkan efek sekunder yg tdk diinginkan
• EFEK TOKSIK = tjd jika klien meminum obat dosis tinggi dlm jangka waktu lama ex. Morfin (analgesik narkotik) meredakan nyeri dg menekan susunan syaraf pusat. Bgm pun kadar toksik morfin menyebabkan depresi pernafasan yg berat & kematian.
REAKSI ALERGI
= Respon lain yg tdk dpt diperkirakan thd obat. Dari seluruh reaksi obat, 5% – 10% merupakan reaksi alergi.
Timbul bila obat diberikan scr berulang, dpt bersifat ringan s/d berat
REAKSI ALERGI RINGAN
• Urtikaria = Erupsi kulit yg bentuknya tdk beraturan, meninggi, ukuran & bentuk bervariasi, erupsi memiliki batas berwarna merah & bagian tengahnya berwarna pucat
• RUAM = vesikel kecil & meninggi yg biasanya berwarna merah, seringkali tersebar di seluruh tubuh
• PRURITIS = gatal – gatal pd kulit, kebykn timbul bersama ruam
• RINITIS = inflamasi lapisan membran mukosa hidung, menimbulkan bengkak & pengeluaran rabas encer & berair
REAKSI BERAT/ REAKSI ANAFILAKSIS
• Konstriksi otot bronkhiolus
• Edema faring & laring
• Mengi berat & sesak nafas
• Hipotensi berat
Diagnosa keperawatan NANDA utk Terapi Obat
1. Kurang pengetahuan tg terapi obat b/d =
• Kurang informasi & pengalaman
• Keterbatasan kognitif
• Tidak mengenal sumber informasi
2. Ketidakpatuhan thd terapi obat b/d =
• Sumber ekonomi yg terbatas
• Keyakinan ttg kesehatan
• Pengaruh budaya
3. Hambatan mobilitas fisik b/d =
• Penurunan kekuatan
• Nyeri & ketidaknyamanan
4. Perubahan sensori / persepsi b/d =
• Pandangan kabur
5. Gangguan menelan b/d =
• Kerusakan neuromuskuler
• Irigasi rongga mulut
• Kesadaran yg terbatas
6. Penatalaksanaan program terapetik tdk efektif b/d =
• Terapi obat yg kompleks
• Pengetahuan yg kurang
SISTEM PERHITUNGAN OBAT
• SISTEM METRIK
• SISTEM APOTHECARY
• UKURAN RUMAH TANGGA
• LARUTAN
SISTEM METRIK
• Paling teratur, mudah dikonversi & dihitung (perkalian, pembagian sderhana)
• 10,0 mg x 10 = 100 mg
• 10,0 mg / 10 = 1,00 mg
• Pecahan selalu dlm bentuk desimal (500 mg = 0,5 g)
SISTEM APOTHECARY
• Dikenal di As, Kanada
• Standar pengukuran biasanya di rumah (susu dlm botol = pint = 0,568 lt ; quarts = 0,9463 lt)
• Satuan berat (Inggris) = grain (turunan : dram, ons, pound)
• Satuan volume = minim (setara 1 grain)
• Sistem ini tidak akurat
UKURAN RUMAH TANGGA
• Tetesan, sendok teh, sendok makan
• Keuntungan = aspek kenyamanan, mudah dikenali
Tabel EKUIVALENSI UKURAN
METRIK APOTHECARY RUMAH TANGGA
1 ml
4-5 ml
16 ml
30 ml
240 ml
480 ml (Kira2 500ml)
960 ml (Kira2 1 Ltr)
3840 ml (Kira2 5 Ltr) 15 – 16 minim (m)
fluidram
4 fluidrams
1 fluid ounce
8 fluid ounce
1 pint (pt)
1 quart (qt)
1 galon (gal) 15 tetes (tts)
1 sendok the (sdt)
1 sendok makan (sdm)
2 sendok makan (sdm)
1 cangkir ©
1 pint (pt)
1 quart (qt)
1 galon (gal)
LARUTAN
• = Suatu massa zat padat yang larut dalam suatu volume cairan lain yang diketahui (g/mL, g/L, mg/mL)
• Larutan 10% = 10 g zat padat yang dilarutkan dalam 100 mL larutan.
• Larutan 1 : 1000 = larutan yang mengandung 1 g zat padat dlm 1000 mL cairan / 1 ml cairan dalam 1000 mL cairan lain.
SOAL
Betadine 10% diencerkan menjadi 0,5%.
Berapa perbandingan betadine : aquadest yang dibutuhkan ?
Jawab …
PENGARUH KERJA OBAT PADA LANSIA
• SALURAN CERNA
– Elastisitas hilang pd mukosa mulut, shg mjd kering & pecah – pecah
– Intervensi =
a. sering kumur dg air hangat
b. dental fross
c. sikat gigi & gusi dg lembut
ESOFAGUS
• Bersihan esofagus lambat krn kontraksi melemah & sfingter esogafus bawah tdk bisa relaksasi
• Intervensi =
– Posisi klien tegak
– Berikan cairan segelas bersama obat
– Gerus tablet, campur dg air
GASTER
• Penurunan keasaman lambung & peristaltik
• Intervensi = minta klien minum 1 gelas penuh air & meminum obat dg kudapan tdk berlemak utk mengurangi ggn lambung
USUS BESAR
• Tonus otot kolon menurun, refleks defekasi menghilang, aliran darah di usus menurun
• Intervensi =
– Beri asupan cairan dlm jml normal
– Anjurkan klien makan pembentuk feses
INTEGUMEN & VASKULARISASI
• Penurunan ketebalan lipatan kulit
• Elastisitas kulit & vaskularisasi menurun
• Intervensi =
– hindari penggunaan vena di tangan sbg t4 suntikan IV
- tekan t4 injeksi stlh penyuntikan
- observasi perdarahan di t4 injeksi
HEPAR
• Penurunan ukuran hati
• Menurunnya aliran darah hati
• Intervensi =
– Pantau tanda kerusakan hati (ikterus, pruritis, urine gelap)
– Tanyakan dosis utk klien yg menderita penyakit hati
GINJAL
• Filtrasi glomerolus menurun, fungsi tubulus & aliran ginjal menurun
• Intervensi =
- cegah retensi urine, pantau kateter
- pantau tanda kerusakan ginjal (keluaran menurun, sulit berkemih)

Posted By :
http://www.lenterabiru.com/2009/07/pemberian-obat-nama-ruteklasifikas.htm

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

PJK ( penyakit Jantung Koroner )


Apa itu Jantung Koroner?
Penyakit kardiovaskuler, terutama jantung koroner, yang ditandai dengan serangan jantung, masih menempati peringkat pertama penyabab kematian di Indonesia.
Penelitian Havard University mengatakan sumber penyakit jantung adalah mikroba. tidak akan menempel kolesterol di pembuluh darah jantung bila tidak ada yang mengawali. mikroba ini yang menyebabkan kolesterol berkumpul di pembuluh darah jantung.
serangan jantung %2528acuraonbrant%2529 depan Ciri Ciri Penyakit Jantung Koroner dan Pencegahanya
Ciri-Ciri Penderita Jantung Koroner
•    Nyeri pada dada kiri
•    Sesak napas
•    Irama jantung tak beraturan
•    Keringat dingin
•    Mual dan muntah
Tips Pencegahan Penyakit Jantung Koroner Sejak Dini
  1. Pola makan sehat
    Hindari makanan yang banyak mengandung lemak atau yang mengandung kolesterol tinggi. Seafood memiliki kandungan kolesterol tinggi yang dapat membahayakan jantung. Kurangi menyantap makanan yang digoreng yang banyak mengandung lemak, sebaliknya makanan dapat diolah dengan cara direbus, dikukus atau dipanggang. Menggoreng dengan menggunakan minyak zaitun memiliki kandungan lemak yang sedikit sehingga bisa menjadi pilihan bila harus mengolah makanan dengan cara digoreng.
  2. Hindari juga makanan dengan kandungan gula tinggi
    seperti soft drink, usahakan menggunakan gula jagung. Jangan pula tertalu banyak mengkonsumsi karbohirat, karena dalam tubuh, karbohidrat akan dipecah menjadi lemak. Sebaliknya, konsumsi oat atau gandum yang dapat membantu menjaga jantung tetap sehat.
  3. Menjaga Tubuh ideal dari  kegemukan
    karena seseorang yang memiliki lingkar pinggang lebih dari 80 cm, berisiko lebih besar terkena penyakit ini.
  4. Berhenti merokok
    Mengisap rokok sangat tidak baik untuk kesehatan jantung, maka segera hentikan kebiasaan ini agar jantung tetap sehat.
  5. Hindari Stres
    Stres memang sangat sulit dihindari jika hidup di kota besar seperti Jakarta yang dikenal karena kemacetan dan kesibukannya. Saat seseorang mengalami stres, tubuhnya akan mengeluarkan hormon cortisol yang menyebabkan pembuluh darah menjadi kaku. Hormon norepinephrine akan diproduksi tubuh saat menderita stres, yang akan mengakibatkan naiknya tekanan darah. Maka, sangat baik bila Anda menghindari stres baik di kantor atau di rumah.
  6. Hipertensi
    Problem hipertensi atau tekanan darah tinggi juga bisa menyebabkan penyakit jantung. Hipertensi dapat melukai dinding arteri dan memungkinkan kolesterol LDL memasuki saluran arteri dan meningkatkan penimbunan plak.
  7. Obesitas
    Kelebihan berat atau obesitas meningkatkan tekanan darah tinggi dan ketidaknormalan lemak. Menghindari atau mengobati obesitas atau kegemukan adalah cara utama untuk menghindari diabetes. Diabetes mempercepat penyakit jantung koroner dan meningkatkan risiko serangan jantung.
  8. Olahraga secara teratur
    Anda dapat melakukan kegiatan olahraga seperti berjalan kaki, jalan cepat, atau jogging. Kegiatan olahraga yang bukan bersifat kompetisi dan tidak terlalu berlebihan dapat menguatkan kerja jantung dan melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh.
  9. Konsumsi antioksidan
    Polusi udara, asap kendaraan bermotor atau asap rokok menciptakan timbulnya radikal bebas dalam tubuh. Radikal bebas dapat menyebabkan bisul atau endapan pada pembuluh darah yang dapat menyebabkan penyumbatan. Untuk mengeluarkan kandungan radikal bebas dalam tubuh, perlu adanya antioksidan yang akan menangkap dan membuangnya. Antioksidan dapat diperoleh dari berbagai macam buah-buahan dan sayuran.
Posted By : 
http://merahitam.com/ciri-gejala-jantung-koroner-mencegah-serangan.html

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS